Katakanlah, Apakah akan kukabarkan kepadamu) kuberitakan (orang-orang yang lebih buruk) lagi daripada warga (demikian) yang kamu salahkan itu (mengenai pembalasannya) asal artinya ialah pahalanya (di sisi Allah) yaitu (orang yang dikutuk oleh Allah) artinya dijauhkan dari rahmat-Nya (dan dimurkai-Nya serta di antara mereka ada yang dijadikan-Nya kera dan babi) dengan merubah bentuknya (dan) orang (yang menyembah tagut) yakni setan dengan jalan menaatinya. Adaorang-orang yang dimurkai Allah dan ada pula orang-orang yang akan diadzab karena perbuatan-perbuatan maksiatnya. Berikut ini beberapa golongan orang-orang yang perbuatan-nya mengakibatkan murka Allah ataupun diturunkannya adzab atau amalnya tidak diterima. Berbagai adzab Makaturunlah ayat ini yang melarang kaum Muslimin berteman erat dengan orang yang dimurkai Allah. Dalam ayat ini, Allah menegaskan kembali larangan menjadikan orang-orang Yahudi, Nasrani, dan musyrik Mekah yang berniat jahat terhadap kaum Muslimin sebagai wali atau teman akrab, karena dikhawatirkan orang-orang yang beriman akan menyampaikan rahasia-rahasia penting kepada mereka. AlQur'an Surat Al-Mujadilah: 14, Tidakkah engkau perhatikan orang-orang (munafik) yang menjadikan suatu kaum yang telah dimurkai Allah sebagai sahabat? Orang-orang itu bukan dari (kaum) kamu dan bukan dari (kaum) mereka. Dan mereka bersumpah atas kebohongan, sedang mereka mengetahuinya. DariIbnu Abbas ra, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: Manusia yang paling dimurkai Allah adalah tiga golongan; Orang yang melakukan pelanggaran di tanah haram, orang yang mencari-cari perilaku jahiliyah padahal telah masuk Islam, dan memburu darah seseorang tanpa alasan yang dibenarkan untuk menumpahkan darahnya. (HR. Bukhari) JadiAllah-lah yang memberi taufik untuk memperoleh ilmu yang bermanfaat. Allah-lah yang memberi taufik untuk dapat beramal sholih. Jika Allah menghendaki tentu kita pun bisa menjadi orang yang dimurkai dan yang sesat. Jadi yang mengeluarkan dari dua golongan celaka tersebut adalah Allah. Dia-lah yang menjadikan kita dapat menempuh jalan para Dengankata lain, berusaha untuk melaksanakan segala yg diperintahkan Allah dan meninggalkan segala yang diharamkan oleh Allah. 3. Tidak berpecah belah antara sesama umat Islam. Karena sesama orang-orang yang beriman adalah bersaudara, maka harus menjadikan sesama muslim sebagai saudara bahkan seharusnya sesama muslim adalah ibarat satu tubuh. j4y1. PENJELASAN di bawah ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan benarkah yang dimaksud dengan “ghairil maghdhubi alayhim“ itu Yahudi dan “wa ladh dhallin” itu Nasrani? Al-Fatihah ayat 7 ‎yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Umumnya para ahli tafsir menjawab iya. Tafsir al-Mawardi mengatakan ini pendapat mayoritas ulama tafsir. Bahkan Ibn Katsir mengutip Ibnu Abu Hatim yang mengatakan bahwa dia belum pernah mengetahui di kalangan ulama tafsir ada perselisihan pendapat mengenai makna ayat ini. Namun pelacakan saya menunjukkan ada sejumlah mufassir yang punya tafsiran berbeda. Mari kita selami samudera tafsir para ulama soal ini. Pertama, para mufassir mencoba menjelaskan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan “dimurkai” dan “sesat”. Ibn Tafsir dan lainnya mengatakan, Orang-orang yang dimurkai adalah mereka yang telah rusak karena mereka sebenarnya mengetahui perkara yang haq, tetapi menyimpang darinya. Sementara mereka yang sesat adalah orang-orang yang tidak memiliki ilmu, akhirnya mereka bergelimang dalam kesesatan, tanpa mendapatkan hidayah kepada jalan yang haq benar. Lantas timbul pertanyaan, siapakah contoh kedua golongan ini? Ibn Hajar dalam Fathul Bari menjelaskan riwayat yang berisi jawaban Nabi Muhammad Saw. ‎Ada riwayat yang berbeda namun secara umum, menurut Ibn Hajar, jawaban Nabi bahwa yang dimurkai itu adakah Yahudi dan yang sesat itu adalah Nasrani. Riwayatnya sahih dan ada pula yang hasan. Bahkan banyak ulama tafsir, seperti Zamakhsyari dalam al-Kasyaf, menyebutkan rujukan lain dalam Al-Quran untuk menguatkan pendapat ini, yaitu al-Maidah 60 dan al-Maidah 77. Itulah sebabnya mayoritas ulama tafsir mengikuti pendapat ini. Namun sebagian ahli tafsir memiliki pandangan lain. Tafsir al-Maturidi menganggap “yang dimurkai” dan “yang sesat” itu satu golongan. Bukan dua golongan yang berbeda. Karena sesat itu pasti dimurkai, dan orang yang dimurkai Allah, pasti berada di jalan kesesatan. Hanya saja ketika menyebutkan contohnya, kitab tafsir al-Maturidi mengutip pendapat yang bilang bahwa maksudnya itu Yahudi. Dia tidak menyebut Nasrani. Saya sodorkan Tafsir al-Qurthubi yang merekam pendapat yang berbeda Ada yang berpendapat bahwa “yang dimurkai” itu adalah orang-orang Musyrik. Dan “yang sesat” itu adalah orang Munafik. Namun Imam Mawardi dalam kitab tafsirnya membantah pendapat ini dan mengatakan pendapat ini tertolak. Ada juga yang berpendapat bahwa “yang dimurkai” itu mereka yang mengikuti perbuatan bid’ah. Dan yang “sesat” itu yang menyimpang dari petunjukNya. Imam Qurthubi menyimpilkan bahwa pendapat ini baik-baik saja, tapi tafsir dari Nabi itu yang lebih utama dan lebih baik. Diskusi lain terdapat dalam Tafsir ar-Razi ‎Pendapat yang masyhur bahwa “yang dimurkai” itu Yahudi dan “yang sesat” itu Nasrani, dinyatakan sebagai dha’if lemah. Karena penyembah berhala dan orang Musrik itu lebih jelek lagi dibanding Yahudi dan Nasrani, sehingga menghindari jalan mereka itu lebih berharga untuk disebutkan. Lebih baik kita menafsirkan “yang dimurkai” itu sebagai mereka yang bersalah perbuatan seperti orang Fasiq, dan “yang sesat” itu mereka yang bersalah dalam keyakinan. Ini karena redaksinya bersifat umum, dan membatasinya menjadi keliru. Imam ar-Razi juga menyebutkan bahwa ada kemungkinan yang dimaksud dengan “yang dimurkai” itu adalah orang Kafir. Dan mereka “yang sesat” itu adalah orang Munafik. Dalilnya adalah, dalam lanjutan surat al-Fatihah, yaitu lima ayat pertama dalam surat al-Baqarah, memuji orang yang beriman, lantas mengecam orang Kafir ayat 6 dan membahas tentang orang Munafik ayat 8 Nah, menarik bukan? Imam al-Alusi dalam kitab tafsirnya Ruhul Ma’ani mengkritik penafsiran Imam ar-Razi di atas. Bagi beliau, sebagaimana juga Imam Qurthubi yang sudah dikutip di atas, lebih baik mengikuti riwayat Hadis yang menjelaskan jawaban Nabi Muhammad. Ibn Asyur dalam kitab tafsirnya at-Tahrir wal Tanwir mencoba menjembatani diskusi ini. Bagi beliau, jawaban Nabi Muhammad itu adalah contoh berdasarkan komumntas yang dikenal oleh orang Arab pada saat turunnya wahyu. Pada saat itu diketahui bahwa kedua komunitas tersebut Yahudi dan Nasrani merupakan contoh paling jelek untuk dimasukkan dalam keumuman ayat ketujuh surat al-Fatihah ini. Artinya, kalau kita ikuti alur argumentasi ini, bukan berarti contohnya harus mereka, atau dibatasi oleh mereka semata. Itu sebabnya Syekh Muhammad Abduh dalam Tafsir al-Manar dan juga Syekh Wahbah az-Zuhayli dalam Tafsir al-Munir memilih untuk mengembalikan ke makna umum. Ringkasnya, mereka “yang dimurkai” itu adalah mereka yang menolak kebenaran agama Allah, dan melakukan perusakan di muka bumi, sementara “yang sesat” itu adalah mereka yang sama sekali tidak mengenal kebenaran atau tidak mengenal kebenaran melalui jalan yang sahih, atau mengurangi dan memodifikasi petunjuk. Contohnya? Berdasarkan penjelasan sejumlah kitab tafsir di atas, jawabannya bisa Yahudi dan Nasrani; Penyembah Berhala dan Kaum Musyrik; atau orang Fasik dan pelaku Bid’ah, bisa juga orang Kafir dan kaum Munafik. Semoga kita dihindarkan dari jalan mereka, dan kita mendapatkan petunjuk untuk mengikuti jalan yang lurus, yaitu jalan mereka yang diberi anugerah kenikmatan oleh Allah SWT. Aamiin Ya Rabbal Alamin. Tabik. [nuol] Nadirsyah Hosen, Rais Syuriyah PCI Nahdlatul Ulama Australia-New Zealand dan Dosen Senior Monash Law School Kenapa Allah Sangat Murka Kepada Orang Yahudi? Orang-orang Yahudi adalah orang yang sangat dimurkai Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Banyak ayat Al-Quran yang menjelaskan bahwa orang Yahudi itu adalah kaum yang dimurkai Allah dikarenakan banyak sekali tindakan-tindakan mereka yang menentang Allah dan Rasul-Nya. Al-Imam Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan di dalam kitab tafsirnya bahwa orang yang dimurkai pada penghujung surah Al-Fatihah merujuk kepada orang Yahudi, sedangkan orang yang sesat merujuk kepada orang Nasrani. Hal itu didasarkan pada banyak hadits Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. yaitu Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Al-Fatihah 7 Baca Juga Penyebutan Surga 'Adn di Al-Quran Pada tulisan kali ini kita akan membahas mengenai alasan-alasan mengapa Allah Subhanahu Wa Ta’ala amat murka kepada orang Yahudi. 1. Orang Yahudi suka mengubah-ubah perkataan dari tempatnya. Mereka mendengar perintah Allah Ta’ala dan Rasul-Nya Musa di Taurat tetapi mereka tidak mau mentaatinya. Mereka juga menghina Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dengan sebutan “raa’ina” Yaitu orang-orang Yahudi, mereka mengubah perkataan dari tempat-tempatnya. Mereka berkata "Kami mendengar", tetapi kami tidak mau menurutinya. Dan mereka mengatakan pula "Dengarlah" sedang kamu sebenarnya tidak mendengar apa-apa. Dan mereka mengatakan "Raa'ina", dengan memutar-mutar lidahnya dan mencela agama. Sekiranya mereka mengatakan "Kami mendengar dan menurut, dan dengarlah, dan perhatikanlah kami", tentulah itu lebih baik bagi mereka dan lebih tepat, akan tetapi Allah mengutuk mereka, karena kekafiran mereka. Mereka tidak beriman kecuali iman yang sangat tipis. An-Nisaa’ 46 Tetapi karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merobah perkataan Allah dari tempat-tempatnya, dan mereka sengaja melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu Muhammad senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka yang tidak berkhianat, maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. Al-Maa’idah 13 2. Orang Yahudi itu mengenal Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, mereka tahu bahwa Nabi Muhammad itu adalah nabi terakhir, akan tetapi mereka tidak mengimaninya Orang-orang Yahudi dan Nasrani yang telah Kami beri Al-Kitab Taurat dan Injil mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui. Al-Baqarah 146 3. Orang Yahudi itu suka sekali membunuh para nabi Allah Jalla Jalaluh Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi yang memang tak dibenarkan dan membunuh orang-orang yang menyuruh manusia berbuat adil, maka gembirakanlah mereka bahwa mereka akan menerima siksa yg pedih. Ali Imran 21 Bahkan mereka berusaha membunuh Nabiyullah Isa alaihissalam. Akan tetapi Allah menyelamatkan Isa dan mengangkatnya ke langit, sedangkan orang Yahudi begitu bangganya beranggapan bahwa mereka berhasil membunuh Isa alaihissalam. dan karena ucapan mereka "Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi yang mereka bunuh ialah orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang pembunuhan Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak pula yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. An-Nisaa’ 157 4. Orang-orang Yahudi berkata bahwa Uzair itu adalah anak Allah sebagaimana orang Nasrani berkata bahwa Isa Yesus itu anak Allah Orang-orang Yahudi berkata "Uzair itu putera Allah" dan orang-orang Nasrani berkata "Al-Masih itu putera Allah." Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah mereka , bagaimana mereka sampai berpaling? At-Taubah 30 5. Orang Yahudi pernah menyakiti kekasih Allah Musa alaihissalam Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang menyakiti Musa; maka Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka katakan. Dan adalah dia seorang yang mempunyai kedudukan terhormat di sisi Allah. Al-Ahzaab 69 Musa alaihissalam pun menanyakan kepada kaumnya mengapa kaumnya menyakiti dia. Dan ingatlah ketika Musa berkata kepada kaumnya "Hai kaumku, mengapa kamu menyakitiku, sedangkan kamu mengetahui bahwa sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu?" Maka tatkala mereka berpaling dari kebenaran, Allah memalingkan hati mereka; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik. Ash-Shaff 5 6. Orang Yahudi mengaku mereka adalah orang yang beriman, padahal hatinya berkata lain. Mereka juga suka mendengar berita bohong bahkan tidak segan-segan merubah isi kitab Taurat Hai Rasul, janganlah hendaknya kamu disedihkan oleh orang-orang yang bersegera memperlihatkan kekafirannya, yaitu diantara orang-orang yang mengatakan dengan mulut mereka"Kami telah beriman", padahal hati mereka belum beriman; dan juga di antara orang-orang Yahudi. Orang-orang Yahudi itu amat suka mendengar berita-berita bohong dan amat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain yang belum pernah datang kepadamu; mereka merobah perkataan-perkataan Taurat dari tempat-tempatnya. Mereka mengatakan "Jika diberikan ini yang sudah di robah-robah oleh mereka kepada kamu, maka terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini maka hati-hatilah." Barangsiapa yang Allah menghendaki kesesatannya, maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak sesuatupun yang datang daripada Allah. Mereka itu adalah orang-orang yang Allah tidak hendak mensucikan hati mereka. Mereka beroleh kehinaan di dunia dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar. Al-Maa’idah 41 7. Orang Yahudi berkata tanggan Allah terbelenggu maksudnya kikir Orang-orang Yahudi berkata "Tangan Allah terbelenggu", sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dila'nat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu. Tidak demikian, tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki. Dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan di antara mereka. Dan Kami telah timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari kiamat. Setiap mereka menyalakan api peperangan Allah memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan dimuka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan. Al-Maa’idah 64 8. Orang-orang Yahudi dan Nasrani itu suka membagi-bagi Al-Quran, ada ayat yang mereka percayai ada yang tidak yaitu orang-orang yang telah menjadikan Al-Quran itu terbagi-bagi. Al-Hijr 91 9. Orang Yahudi mengatakan bahwa Abraham Nabi Ibrahim alaihissalam dan keturunannya merupakan orang Yahudi. Padahal Ibrahim itu lebih dulu lahir ada dibandingkan orang Yahudi ataukah kamu hai orang-orang Yahudi dan Nasrani mengatakan bahwa Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, adalah penganut agama Yahudi atau Nasrani?" Katakanlah "Apakah kamu lebih mengetahui ataukah Allah, dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang menyembunyikan syahadah dari Allah yang ada padanya?" Dan Allah sekali-kali tiada lengah dari apa yang kamu kerjakan. Al-Baqarah 140 10. Orang-orang Yahudi tidak melarang perbuatan munkar satu yang satu dengan yang lainnya Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu. Al-Maa’idah 79 11. Orang-orang Yahudi saling menolong dengan orang-orang kafir Kamu melihat kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan orang-orang yang kafir musyrik. Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka sediakan untuk diri mereka, yaitu kemurkaan Allah kepada mereka; dan mereka akan kekal dalam siksaan. Al-Maa’idah 80 12. Sebagian besar ulama Yahudi memakan harta orang dengan cara yang batil tidak sesuai syariat dan mereka juga menghalangi manusia di jalan Allah Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi manusia dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, bahwa mereka akan mendapat siksa yang pedih, At-Taubah 34 13. Orang-orang Yahudi tidak mengikuti kiblat umat Islam Ka’bah padahal mereka tahu mengenai pemindahan kiblat dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram Dan sesungguhnya jika kamu mendatangkan kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani yang diberi Al-Kitab Taurat dan Injil, semua ayat keterangan, mereka tidak akan mengikuti kiblatmu, dan kamupun tidak akan mengikuti kiblat mereka, dan sebahagian merekapun tidak akan mengikuti kiblat sebahagian yang lain. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti keinginan mereka setelah datang ilmu kepadamu, sesungguhnya kamu -kalau begitu- termasuk golongan orang-orang yang zalim. Al-Baqarah 145 14. Orang Yahudi banyak yang tidak mengamalkan isi Taurat dan menyeleweng darinya Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim. Al-Jumu’ah 5 15. Orang Yahudi membangkang terhadap perintah rasul Allah Musa alaihissalam Mereka berkata "Hai Musa, sesungguhnya dalam negeri itu ada orang-orang yang gagah perkasa, sesungguhnya kami sekali-kali tidak akan memasukinya sebelum mereka ke luar daripadanya. Jika mereka ke luar daripadanya, pasti kami akan memasukinya." Al-Maa’idah 22 Itulah berbagai alasan mengapa Allah Ta’ala sangat murka kepada orang Yahudi. Allah pun menghukum mereka dan mencela mereka. Semua makanan adalah halal bagi Bani Israil melainkan makanan yang diharamkan oleh Israil Ya'qub untuk dirinya sendiri sebelum Taurat diturunkan. Katakanlah "Jika kamu mengatakan ada makanan yang diharamkan sebelum turun Taurat, maka bawalah Taurat itu, lalu bacalah dia jika kamu orang-orang yang benar." Ali Imran 93 Sampai-sampai Allah Ta’ala mengatakan bahwa orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang Islam adalah orang Yahudi dan orang musyrik. Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata "Sesungguhnya kami ini orang Nasrani." Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu orang-orang Nasrani terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, juga karena sesungguhnya mereka tidak menymbongkan diri. Al-Maa’idah 82 Berhati-hatilah umat Islam terhadap orang-orang Yahudi dan orang Nasrani yang berusaha mengajak kita agar kita masuk ke dalam agama mereka. Ketahuilah bahwa satu-satunya agama yang benar adalah Islam. Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk yang benar". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. Al-Baqarah 120 Baca Juga Ayat Nur di Al-Quran Semoga pembahasan ini menambah wawasan dan pengetahuan kita, dan semoga Allah member hidayah kepada orang Yahudi agar masuk ke dalam agama Allah Islam.

orang orang yang dimurkai allah